KU TEMUKAN HIDAYAH DI JOGJA
Nama
ku Adinda Dwi Adisti, biasanya aku dipanggil Dinda. Sekarang aku sudah kuliah
loh, gak nyangka. Padahal dulu baru aja aku SMA. Nah, sekarang aku sudah harus
belajar untuk mengatur hidupku sendiri, aku harus belajar mandiri. Dan aku
harus belajar jauh dari orang tua. Aku, sekarang benar-benar merasa jauh sekali
dari orang tua. Merantau di pulau orang. Yah, bener-bener sendiri. Biasanya
kalau pergi sekolah dibuatkan sarapan dan susu sama bunda, sekarang mau sarapan
aja mikir-mikir dulu, cukup gak yah uangnya?. Yah, ternyata begini namanya
perjuangan hidup. Untuk menjadi sukses itu emang butuh perjuangan dulu. Jauh
dari orang tua, apalagi jauh dari bunda itu gak enak, biasanya disayang,
dimanja. Sekarang aku harus mau ngapain itu sendiri. Dulu, ketika berpisah dari
bunda itu, aku gak mau melepaskan pelukannya, gak bisa menahan tangis, tapi aku
harus kuat, aku gak boleh memperlihatkan aku nangis di hadapan bunda, karena
yang akan membuat seperti itu adalah pilihan aku sendiri. Aku tau, itu pilihan
ku. Jadi aku harus kuat, walaupun berat sekali rasanya untuk meninggalkan orang
yang aku sayang.
Bulan Juli adalah dimana aku harus meninggalkan kampong
kelahiranku. MEDAN. Yah, aku dilahirkan di Medan, tepatnya di Kabupaten Asahan.
Aku berasal dari suku jawa. Walaupun mayoritas di Medan adalah orang batak,
tapi aku adalah orang jawa. Karena?? Karena apa yah? Gak tau deh, aku
sendiripun bingung. Kok aku bisa jawa. Gak yah… aku bisa jawa, karena kakek
buyut aku. Jadi aku jawa keturunan ketiga. Gituuuu yahh…aku anak kedua dari
ketiga bersaudara. Aku punya kakak, dan aku juga punya adik. Walaupun gitu, aku
sangat disayang sama papa dan bunda ku. Aku juga sangat sayang sama mereka.
Dinda kangen banget sama kalian. Love My mom dan my dad. Aku dikenal sama orang
dengan sifat ku yang polos. Dan, lucu. Bahkan sampai sekarang, aku juga masih
dikenal dengan sikapku yang polos. Gak tau deh, mungkin itu pilihanku untuk
menjadi orang yang polos. :D bahkan, aku di kenal dengan anak kamar, tapi itu
dulu. Jarang bergaul dengan teman. Dan dikenal dengan sering pacaran sama buku.
Keluar rumah, kalau disuruh belanja sama bunda, itupun kalau lagi mute nya
baik. Aku sendiri juga bingung, kenapa aku polos? Dan masih seperti anak anak
Smp umumnya, bahkan ketika aku udah kuliah begini aku masih dikira anak Smp.
Aku kuliah di Universitas islam negeri Sunan Kalijaga.
Jurusan Matematika. Aku bersyukur banget bisa diluluskan di univeritas islam.
Dari, Sd sampai Sma. Aku disekolahkan umum terus, aku bisa memahami agama ku
sendiri, Cuma 2 Jam satu minggu. Itupun gurunya jarang sekali datang. Aku
kebingungan mencari identitas diriku sendiri. Aku buta dengan agama ku sendiri.
Dan aku selalu berdoa sama Allah, supaya Allah menunjukkan aku jalan kebenaran.
Yah, Allah mengabulkan doa ku melalui proses yang panjang, ketika aku mengalami
kegagalan masuk universitas sebanyak 8 kali, aku tau dan aku sabar, mungkin
Allah akan memberikan aku yang terabik. Dan ternyata benar, Allah memberiku
sdan memasukkan ku, di Universitas islam yang membuat aku bisa berubah menjadi
lebih baik, dan membenah diri.
Ketika di Medan, aku sangat buta dengan islam. Bahkan,
ketika keluar rumah sekalipun aku tidak pernah memakai kerudung. Dulu, kerudung
selalu aku permainkan. Pakai kerudung hanya pada saat di sekolah. Bahkan shalat
aku masih sering bolong-bolong. Gak tau deh, kok bisa begitu. Untuk menjadi
yang terbaik itu emang butuh proses. Nah, bulan dimana aku dipertemukan Allah
untuk merubah diriku menjadi lebih baik. Adalah bulan September. Aku diperkenalkan
pada sebuah organisasi islam. Yang asing sekali di telinga ku. Aku menemukannya
di mading fakultas ku. Mereka melakukan suatu pertemuan dengan memberi tema IPK
4. nah, aku pikir bagaimana caranya biar bisa dapat IP 4. Jadi, aku tertarik,
aku mendaftar pertama kali, sehingga nama ku ada pada absen pertama. Ketika,
sampai, ternyata itu adalah sebuah training untuk pembelajaran islam yang lebih
baik. Acaranya keren, dan bagus sekali dan membuat aku lebih semangat lagi
dalam kuliah.
2 Minggu berikutnya, ada seorang bidadari sms aku, dia
adalah seorang gadis yang sangat cantik. Berasal dari sunda. Dia mengajak aku
untuk mengaji islam dan selalu mengkaji islam. Akupun mau. Karena ketika aku
meninggalkan kampung halamanku, di hati kecil yang paling dalam aku berfikir
untuk berubah ketika di jogja. Aku harus bisa membahagiakan bunda dan papaku
sebelum aku meninggalkan mereka terlebih dahulu. Aku harus bisa membuat mereka
tersenyum dan bahagia, melihat anaknya yang sekarang ini, bisa menjadi panutan
bagi masyarakat dan sekelilingnya.
Ternyata, ini hidayah yang aku pertemukan. Aku diajarkan, bagaimna
menjadi seorang islam yang benar. Islam sejati yang cinta alquran. Aku banyak
diajarkan cara cara menjadi islam yang baik. Terima kasih ya Allah, sekarang
aku selalu berdoa, kalau aku beribadah hanya untuk mendekatkan diri kepadamu.
Aku niat hanya untuk mendapatkan pahala disisimu. Aku sangat merindukan dan
sentuhanmu. Allahuakbar. Aku harus
berubah. Berubah menjadi poweranger. Bunda yang selalu ada di belakangku dan
papa yang selalu membuat aku semangat. Aku berjanji akan menjadi seorang ahli
statistic yang berkepribadian islami, hafidzoh, dan islami. Amiiin.