Sabtu, 13 Desember 2014




 
KU TEMUKAN HIDAYAH DI JOGJA
Nama ku Adinda Dwi Adisti, biasanya aku dipanggil Dinda. Sekarang aku sudah kuliah loh, gak nyangka. Padahal dulu baru aja aku SMA. Nah, sekarang aku sudah harus belajar untuk mengatur hidupku sendiri, aku harus belajar mandiri. Dan aku harus belajar jauh dari orang tua. Aku, sekarang benar-benar merasa jauh sekali dari orang tua. Merantau di pulau orang. Yah, bener-bener sendiri. Biasanya kalau pergi sekolah dibuatkan sarapan dan susu sama bunda, sekarang mau sarapan aja mikir-mikir dulu, cukup gak yah uangnya?. Yah, ternyata begini namanya perjuangan hidup. Untuk menjadi sukses itu emang butuh perjuangan dulu. Jauh dari orang tua, apalagi jauh dari bunda itu gak enak, biasanya disayang, dimanja. Sekarang aku harus mau ngapain itu sendiri. Dulu, ketika berpisah dari bunda itu, aku gak mau melepaskan pelukannya, gak bisa menahan tangis, tapi aku harus kuat, aku gak boleh memperlihatkan aku nangis di hadapan bunda, karena yang akan membuat seperti itu adalah pilihan aku sendiri. Aku tau, itu pilihan ku. Jadi aku harus kuat, walaupun berat sekali rasanya untuk meninggalkan orang yang aku sayang.  
            Bulan Juli adalah dimana aku harus meninggalkan kampong kelahiranku. MEDAN. Yah, aku dilahirkan di Medan, tepatnya di Kabupaten Asahan. Aku berasal dari suku jawa. Walaupun mayoritas di Medan adalah orang batak, tapi aku adalah orang jawa. Karena?? Karena apa yah? Gak tau deh, aku sendiripun bingung. Kok aku bisa jawa. Gak yah… aku bisa jawa, karena kakek buyut aku. Jadi aku jawa keturunan ketiga. Gituuuu yahh…aku anak kedua dari ketiga bersaudara. Aku punya kakak, dan aku juga punya adik. Walaupun gitu, aku sangat disayang sama papa dan bunda ku. Aku juga sangat sayang sama mereka. Dinda kangen banget sama kalian. Love My mom dan my dad. Aku dikenal sama orang dengan sifat ku yang polos. Dan, lucu. Bahkan sampai sekarang, aku juga masih dikenal dengan sikapku yang polos. Gak tau deh, mungkin itu pilihanku untuk menjadi orang yang polos. :D bahkan, aku di kenal dengan anak kamar, tapi itu dulu. Jarang bergaul dengan teman. Dan dikenal dengan sering pacaran sama buku. Keluar rumah, kalau disuruh belanja sama bunda, itupun kalau lagi mute nya baik. Aku sendiri juga bingung, kenapa aku polos? Dan masih seperti anak anak Smp umumnya, bahkan ketika aku udah kuliah begini aku masih dikira anak Smp.
            Aku kuliah di Universitas islam negeri Sunan Kalijaga. Jurusan Matematika. Aku bersyukur banget bisa diluluskan di univeritas islam. Dari, Sd sampai Sma. Aku disekolahkan umum terus, aku bisa memahami agama ku sendiri, Cuma 2 Jam satu minggu. Itupun gurunya jarang sekali datang. Aku kebingungan mencari identitas diriku sendiri. Aku buta dengan agama ku sendiri. Dan aku selalu berdoa sama Allah, supaya Allah menunjukkan aku jalan kebenaran. Yah, Allah mengabulkan doa ku melalui proses yang panjang, ketika aku mengalami kegagalan masuk universitas sebanyak 8 kali, aku tau dan aku sabar, mungkin Allah akan memberikan aku yang terabik. Dan ternyata benar, Allah memberiku sdan memasukkan ku, di Universitas islam yang membuat aku bisa berubah menjadi lebih baik, dan membenah diri.
            Ketika di Medan, aku sangat buta dengan islam. Bahkan, ketika keluar rumah sekalipun aku tidak pernah memakai kerudung. Dulu, kerudung selalu aku permainkan. Pakai kerudung hanya pada saat di sekolah. Bahkan shalat aku masih sering bolong-bolong. Gak tau deh, kok bisa begitu. Untuk menjadi yang terbaik itu emang butuh proses. Nah, bulan dimana aku dipertemukan Allah untuk merubah diriku menjadi lebih baik. Adalah bulan September. Aku diperkenalkan pada sebuah organisasi islam. Yang asing sekali di telinga ku. Aku menemukannya di mading fakultas ku. Mereka melakukan suatu pertemuan dengan memberi tema IPK 4. nah, aku pikir bagaimana caranya biar bisa dapat IP 4. Jadi, aku tertarik, aku mendaftar pertama kali, sehingga nama ku ada pada absen pertama. Ketika, sampai, ternyata itu adalah sebuah training untuk pembelajaran islam yang lebih baik. Acaranya keren, dan bagus sekali dan membuat aku lebih semangat lagi dalam kuliah.
            2 Minggu berikutnya, ada seorang bidadari sms aku, dia adalah seorang gadis yang sangat cantik. Berasal dari sunda. Dia mengajak aku untuk mengaji islam dan selalu mengkaji islam. Akupun mau. Karena ketika aku meninggalkan kampung halamanku, di hati kecil yang paling dalam aku berfikir untuk berubah ketika di jogja. Aku harus bisa membahagiakan bunda dan papaku sebelum aku meninggalkan mereka terlebih dahulu. Aku harus bisa membuat mereka tersenyum dan bahagia, melihat anaknya yang sekarang ini, bisa menjadi panutan bagi masyarakat dan sekelilingnya.  Ternyata, ini hidayah yang aku pertemukan. Aku diajarkan, bagaimna menjadi seorang islam yang benar. Islam sejati yang cinta alquran. Aku banyak diajarkan cara cara menjadi islam yang baik. Terima kasih ya Allah, sekarang aku selalu berdoa, kalau aku beribadah hanya untuk mendekatkan diri kepadamu. Aku niat hanya untuk mendapatkan pahala disisimu. Aku sangat merindukan dan sentuhanmu.  Allahuakbar. Aku harus berubah. Berubah menjadi poweranger. Bunda yang selalu ada di belakangku dan papa yang selalu membuat aku semangat. Aku berjanji akan menjadi seorang ahli statistic yang berkepribadian islami, hafidzoh, dan islami. Amiiin.